Rabu, 03 Agustus 2016

Nama Greenland dan Iceland yang "Seperti" Tertukar

Apakah Greenland benar-benar "green" dan Iceland benar-benar "icy".
Sebelum menelaah lebih jauh mengenai apa yang membuat nama Greenland dan Iceland seperti ditukar, ada baiknya kita lihat dulu apa itu Greenland dan Iceland.
Greenland (nama resmi: Kalaallit Nunaat, bahasa Denmark: Grønland), adalah sebuah pulau di Samudra Atlantik bagian utara di arah timur laut Kanada. Luas wilayahnya adalah 2.166.086 km² dan merupakan pulau terbesar di dunia.
Islandia, atau dalam bahasa Inggrisnya “Iceland” (bahasa Islandia: Ísland) adalah sebuah negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia.
Greenland, jika diterjemahkan secara literal berarti “ tanah hijau.” Sedangkan Iceland, apabila diterjemahkan secara literal menjadi “ tanah es.“
Walaupun Greenland berarti tanah hijau, namun pada kenyataanya hampir keseluruhan Greenland diselimuti es dan salju. Sementara itu, meskipun Iceland berarti tanah es dan terdengar seperti daratan yang ditutupi salju putih, pada kenyataannya hampir keseluruhan Iceland ditutupi oleh kehijauan.
Lho kok? Bisa kebalik?
Seperti inilah ceritanya...
Greenland
Ternyata Erik The Red lah orang dibalik pemberian nama
Greenland.
Lahir di Norwegia, Erik the Red dan keluarganya dipaksa untuk meninggalkan negara tersebut setelah ayahnya melakukan pembunuhan berencana.
Mereka pun akhirnya pindah dan menetap di Islandia, tetapi bahkan kali ini Erik lah yang membuat masalah. Ia terlibat dalam perselisihan besar dan akhirnya berkelahi hingga membunuh beberapa orang di sana.
Setelah itu, ia pun diadili lalu dibuang dari Islandia dan hanya boleh kembali setelah 3 tahun.
Selama 3 tahun tersebut, ia pergi berlayar dan menjelajahi tempat-tempat yang belum banyak diketahui di sekitar Islandia. Ketika habis masa hukuman 3 tahunnya, ia pun kembali ke Islandia dan menceritakan pada orang-orang di sana tentang tempat yang telah ia temukan.
Ia membujuk orang-orang tersebut untuk mengikutinya ke salah satu tempat yang ia temukan yang ia namakan “Greenland,” serta membangun koloni baru di sana. Dengan menyebutnya “Greenland,” orang-orang tersebut akan membayangkan bahwa tempat (yang sebenarnya diselimuti oleh es) tersebut merupakan tempat yang indah, hijau dan asri. Akhirnya terbujuklah mereka dengan kata-kata Erik sehingga berangkatlah 25 kapal berisi pengikut Erik ke Greenland. Setelah itu, mereka menetap di sana dan membangun sebuah koloni baru.
Begitulah asal-usul pulau tersebut dinamakan Greenland.
Islandia (Iceland)
Sementara itu, Islandia (Iceland) diberi nama oleh seorang berkebangsaan Norwegia juga, yaitu Floki Vilgeroarson.
Awalnya, ia mendengar rumor tentang daratan nan jauh di sana yang sepertinya menarik sehingga akhirnya ia mengajak keluarga dan beberapa temannya untuk melakukan perjalanan ke tempat itu.
Akan tetapi, perjalanan tersebut malah terasa sial bagi Floki.
Dalam perjalanan, salah satu puterinya tenggelam dekat Kepulauan Shetland. Puterinya yang lain tidak ingin melanjutkan perjalanan tersebut dan malah menikah ketika mereka sedang singgah di Kepulauan Faroe.
Walaupun dengan kesialan yang sebelumnya ia hadapi, Floki tetap melanjutkan perjalanannya.
Singkat cerita, ia akhirnya mendarat di pulau yang ia tuju dan benar saja, tanah tersebut indah, hijau, dan hangat karena pada waktu itu sedang musim panas.
Namun tak lama setelah ia tinggal di daratan itu, cuaca pun berubah menjadi sangat dingin karena datangnya musim dingin yang begitu parah sehingga membuatnya terkejut.
Kesialan menimpanya dan para pengikutnya lagi. Mereka harus melalui musim dingin yang sangat ekstrim, dan yang paling membuatnya terpukul adalah kematian semua ternaknya.
Sembari menunggu musim semi datang, Floki mencoba mendaki gunung tertinggi terdekat, dan di sana ia melihat fyord yang penuh dengan bongkahan es. Di sini lah akhirnya ia memutuskan untuk menamai pulau ini “Iceland” atau Tanah Es.
Selepas musim semi tiba, Floki kembali berlayar ke Norwegia. Karena kesialan yang telah ia alami selama di Islandia, ia menceritakan pada semua orang bahwa pulau tersebut bukanlah tempat yang baik untuk didiami. Ia tidak ingin mereka membuang waktu dan tenaga mereka hanya untuk pergi ke Islandia yang menurutnya adalah tempat yang dingin dan tidak baik untuk ditempati.
Padahal, ia pada saat itu tidak mengetahui bahwa bahkan hampir seluruh dari Islandia diselimuti oleh kehijauan dan hangat, karena ia belum menjelajahi keseluruhan pulau tersebut.
Jadi, seperti itulah ceritanya.
Greenland, yang 3/4 nya diselimuti oleh salju, dinamai oleh seorang yang berniat untuk mengakali orang-orang supaya mengira bahwa pulau ini penuh dengan kehijauan dan kehangatan. Dan
Islandia (Iceland) dinamai oleh seorang yang salah mengira bahwa keseluruhan pulau tersebut hanya diselimuti oleh es dan salju.
Berikut perbandingan foto Greenland dan Iceland :